Patah tulang (Frakuture) adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang, lengkap maupun tidak lengkap. Jenis fraktur ditentukan oleh garis frakturnya, bisa sederhana, sebagian atau multifragment.
farktur dapat disebabkan oleh truma langsung/tidak langsung, tekanan yang lama atau melemahnya tulang.Jika kulit di atasnya utuh disebut fraktur tertutup dan bila terdapat luka pada kulit sehingga nampak tulangyang patah disebut fraktur terbuka.

berikut ini beberapa tindakan yang bisa dilakukan sebagai pertolongan awal menanganikorban patah tulang.
1.kenali ciri awal patah tulang apakah karena benturan, terjatuh, atau tertimpah
benda keras. Biasanya penderita akan menglami nyeri yang amat sangat dan
bengkak
hingga terjadi perubahan bentuk yang tidak wajar (membengkok atau memutir).
2.Jika ditemukan luka yang terbuka, bersikan dengan ciran antiseptik dan
usahakan untuk menghentikan pendarahannya.
3.lakokan reposisi (pengmbalian tulang yang berubah pada posisi semula)namun
hal tersebut tidak boleh dilakukan secara paksa.
4.pertahankan daerah patah tulang dengan menggunakan bidai/papan dari kedua
sisi tulang yang patah untuk menyanggah agar posisinya tetap stabil.

Penyakit Pnemonia adalah akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Seringkali Pnemonia pada anak bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumonia).
Gejala penyakit ini biasanya didahului oleh gejala panas badan meningkat,batuk,disertai nafas cepat dan sesak nafas,karena paru meradang secara mendadak. Batas nafas cepat adalah frekuensi pernafasan sebanyak 50 kali per menit.
Pnemonia yang dada di masyarakat umumnya disebabakan oleh bakteri, virus atau mikoplasma (bentuk peralihan antara bakteri dan virus).Bakteri yang umum adalah Streptococcus Pneumoniae, Staphylococcus Aureus, klebsiella Sp, Pseudomonas Sp, Vlrus misalnya virus influenza.
Pnemonia berat ditandai dengan adanya batuk kesukaran bernafas, nafas sesak atau penarikan dinding dada sebelah bawah ke dalam pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun. Pada anak di bawah 2 tahun, bahaya Pneumonie dapat disertai deman yang sangat berbahaya jika tidak mendapat pertolongan yang baik dan benar.
Penanggulangan penyakit pneumonia menjadi focus kegiatan program P2ISPA (pemberantasan penyakit infeksi saluran pernafasan akut). Program ini mengupayakan agar istilah pneumonia lebih dikenal masyarakat, sehingga memudahkan kegiatan penyuluhan dan penyebaran informasi tentang penyebaran pneumonia.
Di Indonesia pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan tuberkolosis. Faktor social ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian. Gejala pneumonia adalah deman, sesak nafas, nafas dan nadi cepat, dahak berwarna kehijauan atau seperti karet, serta gambaran hasil rontgen memperlihatkan kepadatan pada bagian paru.

Anemia merupakan suatu kondisi turunnya kadar sel darah merah (Hemoglobin) dalam darah yang normal. Pada wanita sekitar 12 mg/dldan 14 mg/dl pada laki-laki. Berkurangnya sel darah merah dapat terjadi akibat keadaan tertentu seperti pandarahan, gangguan pembentukan sel darah merah, berkurangnya asupan gizi, terutama zat besi ,dan lain-lain.

Bagaimanakah gejala anemia?
Gejala awal anemia kurang zat besi adalah keluhan badan lemah, lelah, kurang energi, kurang nafsu makan, daya konsentrasi menurun, sakit kepala, pandangan sering berkunang-kunang terutama dari keadaan duduk kemudian berdiri. Tanda lainnya adalah kelopak mata, wajah, ujung jari dan bibir biasanya tampak pucat.

Bagaimana mencegah anemia?
Pencegahan yang terbaik adalah sebelum terjadi anemia, yaitu dengan menjaga agar dalam tubuh tersedia cukup zat besi untuk pembentukan sel darah merah.
Zat besi banyak dikandung dalam makanan baik hewan, sayuran dan buah-buahan, seperti : hati, daging, telur, ikan, kentang, beras merah, kacang-kacangan, apel, jambu, papaya, dan lain-lain. Keseimbangan asupan gizi sangat diperlukan untuk menjaga agar tidak terkena anemia.

CEGAH ANEMIA DENGAN :
1.Makan-makanan yang bergizi
2.Lakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur
3.Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat

Diare (muntah berak) merupakan keadaan dimana seseorang mencret-mencret (buang air) berkali-kali dan kadang-kadang muntah. Kadang-kadang tinjanya juga mengandung darah atau lender. Diare menyebabkan cairan tubuh terkuras keluar melalui tinja.
Bila penderita diare banyak sekali kehilangan cairan tubuh maka hal ini dapat menyebabkan kematian, terutama pada bayi dan anak-anak di bawah umur lima tahun. Oleh karena itu waspadalah jika ada keluarga kita yang menderita diare.
Diare dapat terjadi oleh beberapa sebab, yaitu : karena infeksi usus, misalnya ; cholera, disentri, bakteri-bakteri lain, virus dan sebagainya ; karena kekurangan gizi misalnya : kurang gizi, kekurangan zat putih telur ; karena keracunan makanan dank arena tidak tahan terhadap makanan tertentu, misalnya : si anak tidak tahan meminum susu tertentu.
Diare dapat ditularkan melalui tinja yang mengandung kuman penyebab diare.Tinja tersebut dikeluarkan oleh orang sakit atau pembawa kuman yang berak di sembarang tempat. Tinja tadi mencemari lingkungan misalnya tanah, sungai, air sumur. Orang sehat yang menggunakan air sumur atau air sungai yang sudah tercemari, kemudian menderita diare.
Untuk mencegah terjadinya kekurangan cairan tubuh yang lebih berat akibat diare maka dianjurkan untuk memberikan minum garam ORALIT. 1 bungkus kecil oralit dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak (200 cc) setiap kali mencret. Kalu oralit tidak ada buatlah : LARUTAN GARAM GULA. Ambillah air teh (masak) 1 gelas. Masukan dua sendok teh gula pasir , dan seujung sendok the garam dapur. Bila diare tidak berhenti dalam sehari atau penderita lemas sekali bawalah segera ke Puskemas/rumah sakit.
Perilaku sehat yang diharapkan untuk mencegah terjadinya diare adalah berak di kakus dan tidak disembarang tempat. Cuci tangan sebelum makan, dan sesudah buang air besar. Minum air dan makanan yang sudah dimasak, berikan susu anak anda selama mungkin, di samping makanan lainnya sesuai umur.

Penyakit Flu burung atau avian influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza A sub type H5N1 (H=Haemagglutinin type 5, N=Neuromidase) yang menyerang burung/ unggas ke burung/ unggas dan dari burung/ unggas ke manusia.
Angka kematian yang tinggi akibat penyakit flu burung menyebabkan kita harus melakukan upaya serius agar terhindar dari penyakit flu burung yang meluas dengan sangat cepat.
Penyakit flu burung ditandai dengan gejala yang sering kita jumpai seperti: Deman lebih dari 38°C, batuk dan nyeri tenggorok, pilek, sakit kepala, nyeri otot, infeksi selaput mata, diare atau gangguan saluran cerna. Gejala sesak nafas adalah petanda adanya kelainan saluran nafas bawah dan memungkinkan memburuknya kondisi pasien.

Kelompok yang perlu diwaspadai dan beresiko terkena flu burung adalah:
1.Kontak erat dengan pasien yang diduga terinfeksi.
2.Memegang, memotong, mengolah ternak ayam, burung/ unggas.
3.Petugas yang bekerja di laboratorium.

Upaya pencegahan yang perlu dilakukan adalah menghindari bahan yang terpapar dengan tinja dan sekret (ludah) unggas dengan beberapa cara,seperti
1.Mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir sesudah dan sebelum
melakukan pekerjaan.
2.Melaksanakan kebersihan lingkungan.
3.Melakukan kebersihan diri.
4.Menggunakan pelindung setiap melakukan pekerjaan mengolah bahan yang
berasal dari saluran cerna unggas.
5.Mencuci alat yang digunakan di perternakan setiap selesai melakukan
pekerjaan.
6.Mengkonsumsi daging ayam yang telah di masak sempurna

Penyakit HIV AIDS sering dikaitkan dengan perilaku sex yang salah, hal ini karena awalnya penyakit ini dijumpai pada mereka yang melakukan praktek homoseksual, namun lama kelamaan, penyakit ini mulai banyak mengenai pengguna narkoba melalui alat suntik yang mereka pakai secara bergantian.

AIDS (Acquired Immundeficiency Syndrome) adalah penyakit yang mengakibatkan hilangnya kekebalan tubuh untuk mencegah terjadinya infeksi penyakit. Penyakit ini disebabkan oleh Virus Human Immundeficiency (HIV) yang terjadinya penurunan kekebalan tubuh pada manusia. HIV hanya dapat ditularkan melalui kontak langsung melalui darah atau cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi virus ini.

Proses dari waktu terinfeksi hiv hingga menjadi penyakit AIDS berlangsung cukup lama. Keadaan ini disebut masa inkubasi, yang berlangsung antara 5 (lima) atau bahkan 10 (sepuluh) tahun lamanya. Pada periode ini, orang yang terinfeksi HIV

Yang termasuk dalam perilaku hidup beresiko adalah kebiasaan buruk menggunakan jarum suntik akibat ketergantungan narkoba atau napza dan berganti-ganti pasangan seksual tanpa menggunakan pengaman. Para remaja dan orang dewasa muda yang terinfeksi HIV biasanya tidak menunjukkan tanda-tanda pada saat mereka terinfeksi. Bahkan, terkadang gejala-gejalanya baru kelihatan setelah 10 (sepuluh) tahun atau lebih. Selama masa tersebut, mereka dapat menularkan virus tersebut tanpa mereka sendiri mengetahui bahwa mereka mengidap virus tersebut. Segera setelah gejala AIDS terlihat, penderita dapat kehilangan berat badan secara drastic, sangat mudah merasa kelelahan, mengalami pembengkakan limpa, diare berkepanjangan, berkeringat di malam hari, atau pneumonia. Mereka juga akan sangat rentan terkena infeksi penyakit lain yang juga dapat mengancam hidup mereka.

Awas bahaya HIV AIDS.
JANGAN MEMULAI PERILAKU SEX MENYIMPANG
ATAUPUN MENGGUNAKAN NARKOBA

Peradangan pada hati (liver) umumnya disebut ”Hepatitis” dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyakit hepatitis dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk juga obat tradisional.

Penyakit hepatitis sering ditandai dengan kulit dan bagian putih mata yang berwarna kekuningan. Oleh karena itu, penyakit hepatitis sering disebut penyakit kuning. Penyakit kuning biasanya berhubungan dengan kelainan pada hati, darah, atau limpa.

Terdapat beberapa jenis penyakit hepatitis, yaitu hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. penampilan penyakit hepatitis akibat virus bisa akut (hepatitis A), dapat pula kronik (hepatitis B, C) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati (hepatitis B dan C).

Pada blog ini, kami hanya memaparkan penyakit hepatitis type virus A dan B saja. Mudah-mudahan pada tulisan berikutnya akan kita sambung lagi dengan hepatitis jenis yang lainnya.

Penyakit hepatitis A seringkali didapatkan pada anak-anak dan tidak manimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang telah terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut dan tidak berlanjut menjadi kronik. Penularan bias terjadi melalui makanan atau minuman yang tercemar kotoran penderita, misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang prosesnya tercemar.

Penyakit hepatitis B memiliki gejala mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfuse darah dan gigitan manusia.

Saat ini banyak dikembangkan imunisasi untuk mencegah terjangkitnya penyakit hepatitis. Namun langkah pencegahan yang paling ampuh untuk mencegah hepatitis adalah dengan melaksanakan gaya hidup bersih dan sehat, makan makanan yang bersih dan tidak tercemar, cuci tangan sebelum dan sesudah makan.

JANGAN LUPA MEMBAWA BAYI ANDA UNTUK
DI IMUNISASI HEPATITIS SEDARI AWAL

Penyakit demam berdarah (DBD) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan, hampir setiap tahun kejadian penyakit terus bertambah jumlah dan distribusi penyebarannya. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang menyenangi tempat penampungan air yang tergenang.
Penyakit DBD ditandai dengan gejala demam tinggi terus menerus lebih dari 2 (dua) hari, badan lemah, sakit-sakit pada sendi, kadang-kadang disertai dengan manifestasi perdarahan seperti mimisan, bintik-bintik merah dikulit dan/atau mual dan muntah darah. Syok dan kesadaran menurun adalah kondisi yang berbahaya bagi penderita DBD, karena tanpa pertolongan yang baik dan benar maka dapat terjadi kematian.
Penderita HARUS SEGERA DIRAWAT bila ditemukan gejala-gejala berikut : Denyut jantung meningkat, kulit pucat dan dingin, denyut nadi melemah, dan terjadi perubahan derajat kesadaran, penderita terlihat ngantuk atau tertidur terus menerus.
Satu-satunya usaha pencegahan atau pengendalian penyakit DBD adalah dengan memerangi nyamuk yang mengakibatkan penularan Aedes Aegypti berkembang biak terutama di tempat-tempat buatan manusia, seperti wadah plastic, ban mobil bekas dan tempat-tempat lain yang menampung air hujan. Nyamuk ini menggigit pada siang hari, beristirahat di dalam rumah dan meletakkan telurnya pada tempat-tempat air bersih tergenang.
Upaya pencegahan penyakit DBD adalah dengan ”3M”, yaitu :
1.Menguras Tempat Penampungan Air
2.Menutup Rapat Tempat Penampungan Air
3.Menimbun Tempat Penampungan Air

Postingan Lebih Baru Beranda