Penyakit demam berdarah (DBD) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan, hampir setiap tahun kejadian penyakit terus bertambah jumlah dan distribusi penyebarannya. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang menyenangi tempat penampungan air yang tergenang.
Penyakit DBD ditandai dengan gejala demam tinggi terus menerus lebih dari 2 (dua) hari, badan lemah, sakit-sakit pada sendi, kadang-kadang disertai dengan manifestasi perdarahan seperti mimisan, bintik-bintik merah dikulit dan/atau mual dan muntah darah. Syok dan kesadaran menurun adalah kondisi yang berbahaya bagi penderita DBD, karena tanpa pertolongan yang baik dan benar maka dapat terjadi kematian.
Penderita HARUS SEGERA DIRAWAT bila ditemukan gejala-gejala berikut : Denyut jantung meningkat, kulit pucat dan dingin, denyut nadi melemah, dan terjadi perubahan derajat kesadaran, penderita terlihat ngantuk atau tertidur terus menerus.
Satu-satunya usaha pencegahan atau pengendalian penyakit DBD adalah dengan memerangi nyamuk yang mengakibatkan penularan Aedes Aegypti berkembang biak terutama di tempat-tempat buatan manusia, seperti wadah plastic, ban mobil bekas dan tempat-tempat lain yang menampung air hujan. Nyamuk ini menggigit pada siang hari, beristirahat di dalam rumah dan meletakkan telurnya pada tempat-tempat air bersih tergenang.
Upaya pencegahan penyakit DBD adalah dengan ”3M”, yaitu :
1.Menguras Tempat Penampungan Air
2.Menutup Rapat Tempat Penampungan Air
3.Menimbun Tempat Penampungan Air